Menu

Senin, 22 Maret 2010

The Introductions - Shikko The Name,, :))


Ok,, mungkin udah telat,, pi q gga bakal nglewatin kesempatan jarang buat nulis blog gini. Kali ini bagian perkenalan. Semua tokoh utama di dalam sini akan q ulas selengkap yang q rasa diperlukan.

First, of course it’s me. Shikko the name. seekor boneka kucing malang yang terdampar di kamar owner yang pengap dan emang kloningannya kapal pecah. Owner memberiku nama,, setelah beberapa hari berfikir keras, pada akhirnya namaqu tetap ‘dangkal’. Yup shikko = shiro neko (kucing putih),, ckckck,, sumpah,, berpikirpun ownerqu itu tetep ja ngga kreatip,, untung wrna q putih, jdi nama qu agak panjangan dikit,, cobanya item,, pasti namanya gga lepas dari Kuro atau black. Entah itu Kuro aja atau Black aja,, ketebak banget dah jalan pikirannya ownerqu itu,, 


Dan owner qu itu orang biasa yang berusaha menjadi ngga biasa,, mmmm,, berusaha ngga c ya?? Yang pasti owner gga pernah nglekuin hal yang umum dilakuin orang. Sebagai contoh, dia mw kucing pertamanya,, yang ujung-ujungnya adalah aku,, harus ada identity jepangnya,, alhasil rambutku menjadi seperti ini,, entah q atau ownerqu yang gila,, tapi, q cukup menikmatinya. Hey,, akui saja lah,, q ganteng kan?? [ratapan hewan hermaprodit,, gga jelas cwe atw cwonya,,]. Selai penampilan luarqu,, gga ada lagi yng bisa kuceritakan atau q banggakan selain sifatqu yang kritis dan pesimis,, tolong jangan salahkan aku, dan anggap q egois,, bagaimanapun q hnya pajangan yang mendapat tempat terhormat boleh menduduki tumpukan komik berharga owner, tidak dapat kemana-mana, dan dengan sangat terpaksa mengakui bahwa duniaku hanya ada owner,, hanya owner dan dunia yang dihadapinya,,

Next,, Owner. Ownerqu adalah wanita biasa berumur 22 thn, dan berprofesi sebagai guru. Jujur dari dalam lubuk hatiqu, q nggak menganggap dia pantas menjadi guru,, sebab yah,,, semua kelakuannya, bertolak belakang dengan image guru dalam otakqu,, dia gga sempurna, nggak disiplin, nggak sopan, nggak bisa berwibawa, masih terlalu kekanak-kanakan (wah,, percaya saja,, walaupun umurnya udah 22 thn), dan lain sebagainya. Tapi, entah kenapa, dia gga terlihat terbebani dengan itu semua. Yah,, q tau,, jalan pikiran owner,, dia adalah tipe orang yang akan menjalani apa yang udah jadi keputusannya, berusaha untuk nggak mengeluh dan menyesali yang telah dipilihnya. Sekalipun itu salah dan membuatnya terpuruk. Well,, sedikit sifat cool darinya yang q kagumi. Tapi,, ya hanya itu saja,, diluar itu,, owner bener”wanita yg gga patut dikagumi. Belum lgi skap cerobohnya, comelnya, moody-annya,, pokoknya, untuk urusan sikap negative,, owner msih memegang peringkat no. 1,,

Dan sekarang, klu bicara soal owner, go boleh lepas dari Tovarisch-nya. Iyup,, sempat timbul beberapa pertanyaan dalam benakku, salah satunya dan paling sering q tanyakan adalah : “apa yang merasuki cowo itu sehingga dia merelakan menghabiskan waktunya bersama owner??” haha,, sungguh, q bukannya apa,, hanya sangat heran,, ternyta ada manusia di dunia ini yang bisa menghadapi owner,, semakin menyadari bhwa dunia itu memang penuh misteri. Dan q yakin,, tovarisch itu adalah orang yang mempunyai hati yang sangat lapang. Tovarisch adalah seorang pemusik (sangat wajar jika owner terjerat olehnya, yang justru malah amat sangat tidak wajar dia bisa terjerat oleh owner). Aku akui, dia mempunyai suara yang sangat merdu. Satu hoby dengan owner, yaitu musik dan J-rocks. Ok, mereka sangat cocok dalam hal itu. Namun, sifat keras kepalanya bertemu dengan sikap keras kepala dan egoisnya owner,, Cuma satu yang dapat q simpulkan, hubungan mereka tidak akan bertahan lama. [dan kembali q menghadapi ke tidakbiasaan dalam hidup owner,, yup,, hubungan mereka ternyta udah bertahan lebih dari 1 thn,, subhanallah,,].

Mungkin, q patut belajar dari mereka. Satu-satunya yang bisa mempertahankan hubungan mereka adalah satu pikiran yang sama. Konsisten terhadap komitmen. Selama hal itu adalah yang mereka putuskan sendiri, tanpa ada pengaruh dari pihak luar, mereka selalu memegang teguh hal itu. Segala cara digunakan untuk mempertahankan tiang komitmen. Konsisten adalah kata kunci yang gga bisa mereka hancurkan, tepatnya nggak mau mereka hancurkan. Mungkin, [terkait dengan semua ke-tidakbiasaan dalam hidup mereka] karena mengingkari dan mendustai sesuatu itu gampang, dan merakyat,  mereka justru nggak mau melakukannya. Padahal, seperti yang qt ketahui, berpegang teguh terhadap sesuatu itu nggak mudah, bahkan sekedar menepati janji pun gga gampang,, tapi, dengan konsistenitas [aku gga tw apa bener ada kata konsistenitas dalam kamus besar bahasa Indonesia], mereka bisa mempertahankannya dengan berbangga hati. Ah,, aku tau hal itu. Nggak bisa q pungkiri,, mereka memang terlihat keren karena bertahan atas pemahamannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar